
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) akan menggelar Sarasehan, Festival Budaya dan Kongres AMAN ke-VI di Tanah Tabi ( Kabupaten dan Kota Jayapura) 24-30 Oktober 2022. Dari jadwal yang dirilis, diketahui pada tanggal 24 Oktober, akan diawali dengan seremoni pembukaan, yang rencananya akan dibuka oleh perwakilan pemerintah pusat, dipusatkan di Stadion Barnabas Youwe Sentani.
Dalam rangkaian seremoni pembukaan itu, akan dilakukan penyerahan kodifikasi 14 kampung adat, penyerahan SK Bupati tentang PPHMA dan wilayah adat, launching peta GTMA dan Launching Nusantara Fund. Setelah itu, dilanjutkan dengan diskusi umum yang menghadirkan sejumlah narasumber, diantaranya dari DPR-RI, Menko Polhukam RI, Ketua MK, Kepala Kepolisian RI,Ketua Komnas HAM RI dan Akademisi.
Selanjutnya pada tanggal 27-29 Oktober, dilakukan Kongres AMAN yang dipusatkan di Stadion Barnabas Youwe Sentani. Sementara untuk kegiatan Festival Budaya, akan berlangsung pada tanggal 26-29 Oktober yang dipusatkan di Khalkote Sentani Timur. Kemudian untuk pelaksanaan Sarasehan, 25-26 Oktober, akan dilakukan di 12 kampung dengan membahas 24 topik/isu.
Berikut nama 12 kampung dan 24 tema Sarasehan, 25-26 Oktober ;
1. Kampung Bambar (Kabupaten Jayapura). Tema yang akan dibahas di kampung ini adalah terkait RUU Masyarakat Adat dan Masa Depan Masyarakat Adat Nusantara, serta Pemetaan Wilayah Adat di seluruh nusantara dalam memperkuat gerakan pengakuan dan perlindungan ruang hidup masyarakat adat.
2. Kampung Sereh (Kabupaten Jayapura). Dua tema yang akan dibahas di kampung ini adalah Tentang praktek-praktek demokrasi masyarakat adat; peluang dan tantangannya, serta topik terkait kedudukan dan hak konstitusional masyarakat adat dan kerajaan/kesultanan di Indonesia.
3. Kampung Dondai ( Kabupaten Jayapura). Tema yang menjadi materi sarasehan di kampung ini adalah tentang Inisiatif multi pihak dalam penghapusan kekerasan berbasis gender, serta tema terkait Perempuan adat sebagai pejuang.
4. Kampung Yakonde (Kabupaten Jayapura). Di kampung ini akan membahas tentang penguatan penyelenggara pemerintahan desa berbasis wilayah adat dan Resiliensi masyarakat adat menghadapi krisis.
5. Kampung Hobong ( Kabupaten Jayapura). Dua tema yang dibahas di kampung ini adalah tentang gerakan pulang kampung sebuah aksi kolektif pemuda adat melawan kepunahan dan krisis iklim, serta tema terkait Pendidikan Adat.
6. Kampung Netar/Nendali ( Kabupaten Jayapura). Dua topik yang dibahas di kampung ini adalah tentang Membangun Sistem Ekonomi yang kuat dan efektif berbasis nilai, praktek dan inovasi masyarakat adat. Tema lainnya adalah terkait Peran Media Massa dan Media Sosial dalam mendukung perjuangan hak masyarakat adat.
7. Kampung Ayapo (Kabupaten Jayapura). Dua tema khusus tentang papua akan dibahas di kampung ini, yakni terkait Implikasi Otonomi Khusus dan DOB terhadap masyarakat adat, serta terkait Manusia, Tanah dan Sumber Daya Alam Papua.
8. Kampung Yokiwa ( Kabupaten Jayapura) . Dua tema yang akan dibahas di kampung ini adalah tentang Memperkuat Peran Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan mandat kontstitusi untuk menghormati dan melindungi masyarakat adat, serta tema terkait Sistem pendukung pendanaan untuk penguatan organisasi rakyat dan masyarakat adat.
9. Kampung Homfolo (Kabupaten Jayapura). Tema yang akan dibahas di kampung ini antara lain tentang Masyarakat Adat dan Transisi Energi Berkeadilan serta terkait pendanaan mandiri dan berkelanjutan bagi organisasi masyarakat adat.
10. Kampung Putali. Dua tema yang akan menjadi materi diskusi di kampung ini adalah tentang Advokasi perlindungan masyarakat adat dan tema tentang Pengakuan Negara terhadap penyelenggaraan peradilan adat di Indonesia.
11. Kampung Tahima Soroma/Kayu Pulo (Kota Jayapura). Tema yang akan didiskusikan di kampung ini adalah tentang Karbon di wilayah adat, berkat atau kutukan, serta tema terkait Situasi dan tantangan ruang hidup masyarakat di pesisir dan pulau-pulau kecil.
12. Kampung Injros/Pulau Metu Debi (Kota Jayapura). Dua tema yang akan dibahas di kampung ini adalah tentang Depopulasi dan Marjinalisasi Masyarakat Adat dan tema tentang Pengakuan dan Perlindungan Warisan Budaya Masyarakat Adat sebagai kekuatan dan identitas bangsa.
24 tema Sarasehan ini akan disampaikan oleh kurang lebih 149 narasumber dari berbagai kalangan, baik itu akademisi, praktisi, pemerintah maupun NGO yang berkompeten. Masyarakat adat di Kota dan Kabupaten Jayapura dapat mengikuti kegiatan sarasehan ini, menurut lokasi dan minat tema yang diinginkan. (abe)