Twitter Instagram

Menyelami Museum Perang Dunia II di Bawah Laut Perairan Manokwari

Penyelaman di kapal dan pesawat karam (Foto A, B: lokasi Kitty Hawk Aircraft Wreck, C: lokasi Shinwa Maru wreck, D: Lokasi Pasirido wreck). (Habema Monim)

Perairan Manokwari yang jernih, menyimpan sejarah perang dunia kedua dan terumbu karang yang baik, merupakan kriteria yang cocok untuk aktivitas penyelaman. Beberapa bangkai kapal dan pesawat bekas perang dunia kedua yang karam di dasar perairan Manokwari, terumbu karang yang masih baik serta lokasi yang memiliki kumpulan ikan kecil hingga sedang menjadikannya sebagai slah satu lokasi penyelaman yang telah sering didatangi oleh para penyelam dari dalam maupun luar negeri. Nilai sejarah dapat ditemukan di perairan ini seperti lokasi penyelaman Shinwa maru wreck yang merupakan kapal pembawa barang-barang kebutuhan perang dan logistik Jepang yang karam akibat serangan bom. Eksplorasi tim penyelam termasuk rekaman para penyelam lainnya selama tiga tahun terakhir, berhasil mengumulkan informasi penting sebagai referensi penyelaman bawah laut untuk kegiatan wisata maupun penelitian di wilayah perairan Manokwari.

Selama rentang waktu 2017 hingga 2020 telah tercatat ada 25 lokasi menyelam yang tersebar di dalam Teluk Doreri dan bagian utara Manokwari. yang dapat dilihat pada gambar.

Terdapat tujuh lokasi penyelaman yang merupakan lokasi penyelaman wreck diving dengan pemandangan utama kapal atau pesawat yang karam di dasar perairan. Shinwa Maru Wreck, Pillbox Wreck, Cross Wreck, dan Pasirido Wreck merupakan situs peninggalan berupa kapal. Carnauba Aircraft Wreck dan Kitty Hawk Aircraft Wreck situs peninggalan berupa pesawat yang karam sedangkan pasir putih Wreck adalah situs bekas kapal yang sebagian besar tidak berbentuk kapal lagi (hanya tersisa sebagian kecil). Situs kapal atau pesawat tersebut merupakan bekas dari peninggalan sejarah perang dunia kedua yang perlu dijaga, dilestarikan serta dimanfaatkan dengan baik.

 Terumbu karang yang tersebar di hampir seluruh pesisir Kabupaten Manokwari.  Tercatat terdapat delapan belas lokasi penyelaman yang memiliki pemandangan bawah laut berupa terumbu karang dan biota laut lainnya. Beberapa lokasi penyelaman memiliki terumbu karang yang baik dimana terlihat dengan banyaknya karang keras, karang lunak, dan pertumbuhan karang yang baik. Rep Dompet, bagian dangkalan Pasirido Wreck, Tanjung Pasir Putih, Tanjung Manggewa Mansinam, East Mansinam Island memiliki pemandangan terumbu karang yang baik. Tidak semua lokasi penyelaman memiliki kondisi terumbu karang yang baik, Pulau Raimuti, South Lemon Island, Rendani Airport ditemukan terumbu karang yang rusak/patah dan terlihat bekas adanya aktivitas penangkapan ikan yang merusak seperti bekas penggunaan bom, bekas jangkar, dan nelon pancing. Secara umum pada bagian perairan dangkalan (kedalaman 2-6 meter) tutupan karang baik, ditandai dengan masih ditemukannya karang keras bercabang, karang keras mengerak, karang keras massive, karang lunak dan bentuk pertumbuhan karang lainnya.

Pelabuhan Manokwari, Pelabuhan Biriosi, North Lemon Island, Mansinam Beach Jetty merupakan lokasi penyelaman yang baik untuk mencari biota laut seperti nudibranch, teripang, bintang laut, moray ell, garden ell dan biota laut unik lainnya.

Sebagian besar substrat yang ada pada lokasi penyelaman yaitu campuran antara pasir, lumpur dan patahan karang, hanya pada beberapa lokasi seperti pantai Maruni, Batu kotak, Pantai Bakaro, dan East Mansinam Island yang tercampur dengan substrat batuan. Sebagian besar lokasi penyelaman umumnya memiliki jarak pandang antara 10-20 meter, namun pada saat tertentu jarak pandang akan semakin kecil ataupun semakin luas, hal tersebut disebabkan faktor pergerakan sedimen. Pada lokasi Shinwa Maru Wreck yang dekat dengan muara Sungai Wosi dan juga muara Sungai Sanggeng dan Fanindi Pantai sering ditemui minimnya jarak pandang saat melakukan penyelaman. Sedangkan di lokasi penyelaman Rep Dompet jarak pandang dapat mencapai 30 meter, karena letaknya jauh dari muara sungai.

Pada beberapa lokasi penyelam seperti di Rep Dompet, East Mansinam Island, Batu Kotak Abasi, Kitty Hawk Aircraft Wreck, dan Pantai Bakaro memiliki arus sedang sampai kuat sehingga butuh perencanaan yang sangat baik jika ingin melakukan aktivitas penyelaman di lokasi-lokasi tersebut.

Lokasi penyelaman di perairan Manokwari memiliki peninggalan sejarah perang dunia kedua, terumbu karang yang baik, kumpulan ikan-ikan karang dan ikan pelagis baik ikan kecil, sedang hingga besar, serta dapat ditemukan biota laut lainnya seperti Nudibranch, teripang, bintang laut, stone fish, gardeng ell dan masih banyak lagi biota laut yang unik.

Sampah dan aktivitas merusak yang ditemukan pada hampir sebagian besar lokasi penyelaman merupakan hal yang menjadi kesan negatif pada saat penyelaman. Hampir di seluruh lokasi penyelaman ditemukan sampah berupa sampah plastik, kaleng, dan limbah rumahtangga. Ditemukan juga bekas jaring, nelon pancing dan bekas bom pada beberapa lokasi penyelaman.

Seluruhnya sampah, alat tangkap yang tersangkut di terumbu karang dan aktifitas merusak lainnya dapat menyebabkan karang mati dan mengurangi keindahan bawah laut. Kondisi ini dapat menurunkan nilai wisata dari lokasi penyelaman. Hal lain yang perlu juga diwaspadai adalah kegiatan penyelaman yang tidak ramah lingkungan merupakan penyebab rusaknya terumbu karang dan peninggalan sejarah. (Irman cs/Manokwari)