Pada Jumat(1/7/2022), Institut Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa-INPE mengungkapkan, dalam enam bulan terakhir(Januari-Juni) 2022, telah terjadi Deforestasi Hutan Amazon Brasil yang luar biasa dan menjadi yang terburuk dalam 15 tahun.
Hutan hujan tropis terbesar di dunia itu kehilangan 3.750 kilometer persegi (1.450 mil persegi) hutan sejak awal tahun, jumlah terburuk untuk periode itu sejak pencatatan dimulai pada 2016.
Angka terburuk sebelumnya 3.605 kilometer persegi ditetapkan tahun lalu. Angka baru itu bahkan tidak termasuk enam hari terakhir bulan Juni.
Tahun ini merupakan bulan Juni terburuk dalam 15 tahun untuk kebakaran hutan. Rekor bulanan juga dikalahkan pada bulan Januari dan Februari, ketika deforestasi biasanya lebih rendah, dan pada bulan April.
Satelit INPE mengidentifikasi lebih dari 2.500 kebakaran di Amazon bulan lalu, jumlah terbesar sejak lebih dari 3.500 tercatat pada Juni 2007, dan meningkat 11 persen dibandingkan Juni 2021.
Lebih dari 7.500 kebakaran telah tercatat sejak awal tahun, satu lagi Peningkatan 17 persen pada 2021 dan angka terburuk sejak 2010. “Musim kemarau baru saja dimulai di Amazon dan kita sudah mengalahkan rekor kerusakan lingkungan,” kata Cristiane Mazzetti, dari Greenpeace Brasil.
Para pemerhati lingkungan dan tokoh oposisi menuduh pemerintah Presiden Jair Bolsonaro menerapkan kebijakan yang mendorong bisnis besar merusak lingkungan. Bolsonaro juga telah mendorong aktivitas pertambangan dan pertanian di kawasan lindung.
“Dampak dari kelalaian ini adalah meningkatnya kehilangan ketahanan lingkungan, belum lagi kerusakan yang terjadi pada masyarakat lokal dan kesehatan,” kata Mariana Napolitano, dari Dana Margasatwa Dunia Brasil.
Kritikus juga menuduhnya mendukung impunitas bagi para pencari emas, petani dan pedagang kayu yang terlibat dalam deforestasi ilegal.(Phys.org)
