Peneliti iklim di Los Alamos National Laboratory dan penulis utama studi di Geophysical Research Letters mengungkapkan hasil analisis terbaru terkait perubahan suhu bumi yang dipublikasikan di Phys.org, Selasa(5/7/2022).
Dari hasil pengamatan tim peneliti, menunjukkan suhu di kutub utara (Arctic) memanas lebih dari empat kali lebih cepat daripada laju pemanasan global.
Tren perubahan suhu di kutub utara ini dinilai meningkat dua kali dalam 50 tahun terakhir. Para peneliti bahkan mengurangi interval waktu pengamatan dari yang biasanya 30 tahun, menjadi 21 tahun.
Pengurangan periodesasi pengamatan suhu ini penting dilakukan oleh para peneliti, agar dapat memproyeksikan secara akurat perubahan iklim di masa depan dalam kerangka waktu yang lebih kecil.
“ Ini sangat penting untuk merencanakan setiap mitigasi dampaknya dan mengembangkan strategi adaptasi. Kutub Utara mempengaruhi iklim dan cuaca dunia, dan mencairnya lapisan es Greenland menyebabkan kenaikan permukaan laut yang mengancam banyak komunitas pesisir,” kata Petr Chylek, fisikawan dan peneliti iklim di Los Alamos National Laboratory dan penulis utama studi di Geophysical Research Letters.
Tim peneliti ini termasuk anggota dari Los Alamos, University of East Anglia, PAR Associates, University of Washington, Laboratorium Lingkungan Laut Pasifik dan Universitas Dalhousie. (phys.org)
