Mangrove merupakan salah satu ekosistem yang penting di wilayah pesisir dan laut yang memiliki fungsi ekologi, ekonomi dan sosial budaya. Fungsi ekologi ekosistem mangrove adalah sebagai habitat bagi berbagai biota perairan, yaitu menjadi tempat pemijahan (spawning ground), daerah asuhan (nursery ground) juga tempat mencari makan (feeding ground).
Selain itu juga mangrove dapat menahan gelombang laut sehingga mengurangi abrasi pantai, mencegah intrusi air laut ke arah darat serta menyimpan karbon (Dayana et al., 2017; Das, 2021; Suzana et al., 2011)
Fungsi mangrove sebagai habitat dari berbagai biota perairan laut tidak terlepas dari peran mangrove sebagai produsen bahan nutrien yang menjadi sumber makanan penting bagi kelangsungan mangrove itu sendiri juga bagi biota yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove. Sumbangan yang penting ekosistem mangrove dalam kaitannya sebagai ekosistem perairan laut dan pesisir adalah dalam bentuk produktivitas primer. Produktivitas primer mangrove berupa produksi jatuhan serasah berupa guguran daun, bunga, ranting dan sejumlah bagian pohon lain yang jatuh ke lantai hutan mangrove (Mahmudi et al., 2011; Rudiansyah et al., 2013a, Sakti et al., 2014).
Serasah yang jatuh ini kemudian mengalami dekomposisi menjadi partikel-partikel organik halus, dimana bersamaan dengan itu terjadi pelepasan nutrien atau terjadi siklus nutrien di dasar ekosistem mangrove (Das, 2021). Selanjutnya partikel organik halus yang dihasilkan menjadi tempat hidup bagi bakteri, jamur dan mikro-organisme lainnya yang menjadi sumber makanan utama bagiorganisme omnivora seperti udang, kepiting dan sejumlah ikan (Sakti et al., 2014).
Keberadaan ekosistem mangrove secara global mulai terancam, penelitian (Giri et al., 2011) diperkirakan luas mangrove dunia telah menurun menjadi 137.760 km2. Berkurangnya luasan mangrove dapat disebabkan adanya pemanfaatan oleh masyarakat sekitar, baik sebagai bahan bangunan, sumber kayu bakar dan arang, sumber bahan obat-obatan, sumber bahan pangan, pewarna alami, bahan membuat perahu dan racun ikan.
Aktivitas masyarakat yang tidak ramah lingkungan dalam pemanfaatan mangrove sebagai bahan bangunan dan perahu di sekitar ekosistem mangrove dapat mengakibatkan degradasi ekosistem mangrove. Degradasi ekosistem mangrove berpengaruh pada kerapatan mangrove yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada produksi serasah mangrove. Menurunnya produksi serasah akan berdampak pula pada proses dekomposisi serasah sebagai penyuplai sumber nutrien bagi biota yang ada di ekosistem dasar mangrove.(Sumber Jurnal Igya Ser Hanjop, 12 Desember 2022)